Di tengah ritme kota yang tak pernah berhenti, masih ada ruang untuk berhenti sejenak. Duduk. Membuka buku. Dan membaca bersama. Pada akhir pekan lalu, ASHTA District 8 menghadirkan dua kegiatan literasi yang menyentuh: LiteraTOUR dan Membaca Senyap.
Bukan hanya semata membaca buku, dua kegiatan ini menjadi penanda bahwa membaca adalah aktivitas yang bisa menyatukan, menenangkan, dan menghidupkan ruang publik.
Dimulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus pada Minggu, 6 Juli pagi, peserta LiteraTOUR memulai perjalanan membaca mereka di dalam MRT, menyusuri jalur kota dengan buku di tangan. Sesampainya di ASHTA District 8, perjalanan tersebut tak berhenti begitu saja. Justru mulai menemukan keheningannya.
Di Rooftop Garden lantai 8 ASHTA, lebih dari 300 peserta berkumpul dalam sunyi untuk Membaca Senyap. Tidak ada sambutan, tidak ada pengeras suara. Hanya pagi yang tenang, halaman demi halaman, dan puluhan pikiran yang perlahan-lahan kembali terhubung. Dengan cerita, dan dengan diri mereka sendiri.
Di ASHTA, ini bukan sekadar program literasi. Ini adalah bentuk nyata dari pengalaman yang menyentuh, membumi, dan memberi ruang pada masyarakat urban untuk meresapi makna dari kegiatan paling sederhana: membaca.
Kegiatan ini juga sejalan dengan semangat keberlanjutan yang terus digaungkan oleh ASRI, melalui visi Shaping a Better Tomorrow, di mana hidup yang lebih baik juga bisa dimulai dari kebiasaan kecil, seperti berbagi cerita dan menciptakan ruang yang lebih manusiawi.
Karena ASHTA percaya, sebuah buku tak hanya menyimpan cerita, tapi juga membuka jalan. Jalan untuk bertemu, berbagi, dan merasa tidak sendirian di dunia yang terus bergerak cepat. Ikuti terus update lebih lengkapnya di Instagram @ashtadistrict8. Foto dapat diunduh di sini.
Artikel ini juga tayang di vritimes